Rusia tengah menjadi negara yang banyak diperbincangkan beberapa waktu terakhir. Hal itu terjadi seiring dengan deklarasi perang dunia ketiga dan serangannya pada Ukraina. Dalam dunia keamanan siber, Rusia juga pernah membuat heboh beberapa tahun yang lalu karena kemunculan Bad Rabbit.
Bad Rabbit adalah ransomware banyak menyerang di negara-negara Eropa Timur seperti Rusia, Ukraina, dan negara-negara lain yang terbilang cukup berpengaruh dalam lalu lintas internet. Sudah beredar sejak 2017, angka serangan Bad Rabbit di Indonesia terbilang sangat kecil bahkan nyaris tidak ada. Tapi tetap, penggunaan McAfee Antivirus sangatlah penting untuk menangani jenis serangan siber yang lainnya.
Sejarah Bad Rabbit
Bad Rabbit adalah ransomware yang mulai membuat gaduh di Eropa Timur sejak tahun 2017. Hingga saat ini belum ada rilis resmi yang menyatakan siapa pihak yang bertanggung jawab di balik Bad Rabbit.
Bad Rabbit sendiri memiliki rangkaian kode yang mirip dengan Petya, ransomware yang sudah lebih dulu membuat gaduh di Rusia dan sekitarnya. Namun setelah dibandingkan ternyata serangan Bad Rabbit tidak menyebabkan kerusakan sebesar Petya.
Baca Juga : Langkah Mudah dan Aman Cek Website
Bagaimana Bad Rabbit Bekerja dan Siapa yang Menjadi Korbannya
Salah satu pihak yang melaporkan kerugian akibat serangan Bad Rabbit adalah media mainstream media. Media tersebut melaporkan bahwa banyak aset penting mereka yang tidak bisa diakses.
Seperti kebanyakan ransomware lainnya, orang-orang dibalik Bad Rabbit “mencuri” file-file dari korbannya dan membuatnya tidak bisa diakses. Untuk bisa mengakses kembali file-file tersebut para korban harus membayar sejumlah uang tebusan.
Penyebaran Bad Rabbit sendiri terbilang cukup cepat karena kemampuannya untuk berkamuflase di website-website dengan traffic tinggi. Jika tak benar-benar waspada maka user akan membuka jalan masuknya ransomware kelinci nakal ini ke dalam perangkatnya.
Pada banyak kasus Bad Rabbit seringkali menyamar jadi tombol download adobe flash atau aplikasi-aplikasi lainnya. Ketika ada user yang mengklik tombol download palsu tersebut, Bad Rabbit akan langsung menginfeksi perangkat yang digunakan.
Bagian utama yang diserang Bad Rabbit biasanya adalah sistem kontrol admin. Jika bagian tersebut berhasil diambil alih maka tinggal masalah waktu hinggal file-file penting di dalam perangkat Anda tidak bisa diakses.
Baca Juga : Cara Membuka File Null yang Cepat
Fakta Menarik Bad Rabbit
Berikut adalah beberapa fakta dari Bad Rabbit sejak pertama kemunculannya hingga saat ini:
1. Menyerang Website Organisasi
Selain media, banyak website-website organisasi yang menjadi korban kenakalan Bad Rabbit. Hingga hari ini alasan dibalik serangan Bad Rabbit pada website-website tersebut masih sebatas spekulasi.
2. Memiliki Rangkaian Kode yang Sangat Mirip dengan Petya
Begitu miripnya rangkaian kode yang dimiliki Bad Rabbit dan Petya, banyak pihak mengira bahwa Bad Rabbit adalah ransomware yang dikembangkan oleh programmer Petya. Meski begitu kerusakan yang ditimbulkan Bad Rabbit yang disebabkan oleh Bad Rabbit tetap tidak separah Petya karena tidak mengeksploitasi celah keamanan.
3. Bisa Menyebar Lintas Network
Bad Rabbit dapat menginfeksi lintas jaringan. Hal tersebut disebabkan kemampuan kamuflasenya yang sangat baik dan kombinasinya yang nampak harmless.
Baca Juga : Rekomendasi Antivirus Komputer Terbaik
Cara Agar Terhindar Dari Serangan Bad Rabbit
1. Rutin Update Aplikasi
Pastikan Anda selalu mengupdate aplikasi. Pada setiap rilisan terbaru biasanya setiap aplikasi telah meningkatkan fitur keamanannya sehingga bisa meminimalisir serangan virus, malware, maupun ransomware.
2. Pasang Antivirus
Hal berikutnya yang tak kalah penting agar terhindar dari serangan Bad Rabbit adalah dengan memasang antivirus. Temukan antivirus terbaik untuk ponsel dan HP Anda di sini. Pastikan Anda selalu waspada dan menjadi pengguna internet yang bertanggung jawab, ya!