Pada tahun 1988, seorang hacker merilis Morris worm, dan ini dianggap sebagai virus pertama yang menjadi serangan siber. Setelah virus tersebar, dibutuhkan 72 jam bagi para peneliti di Purdue University dan Berkeley University untuk menghentikannya. Dinamakan Morris worm sebab otak dibaliknya adalah Robert Tappan Morris, seorang mahasiswa Cornell University, New York, Amerika.
Berikut 3 hal yang perlu Anda ketahui seputar Morris worm, malware pertama di dunia.
Baca Juga : Kelebihan Menggunakan Metode Incognito pada Saat Browsing
Morris worm awalnya dimaksudkan untuk latihan intelektual atau pen-test, tapi terjadi kesalahan coding
Robert Morris adalah salah seorang yang tertarik mempelajari potensi komputer. Seorang mahasiswa pemrograman di Cornell University ini mengembangkan program replikasi dirinya untuk menguji batas-batas jaringan, semacam pengujian penetrasi.
Sementara masih banyak pendapat yang memperkirakan apa motifnya, yang jelas terdapat fakta bahwa Morris menyembunyikan aktivitasnya dengan meretas jaringan Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk meluncurkan worm-nya, mencoba menutupi jejaknya.
Morris tidak berusaha menghancurkan internet, tapi dampak dari apa yang ia lakukan membuatnya didakwa di bawah Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer AS dan dijatuhi hukuman denda sebesar $10.050 ditambah tiga tahun masa percobaan, serta 400 jam pelayanan masyarakat.
Kemudian permasalahan jadi rumit sebab Morris adalah peneliti di Bell Labs yang disegani dan Badan Keamanan Nasional AS (NSA). Cerita tak berakhir di situ. Pada akhir 1990-an, Morris menjadi miliarder dot-com lalu sekarang menjadi profesor tetap ilmu komputer dan kecerdasan buatan di MIT.
Morris worm berfungsi sebagai serangan DoS
Morris worm menyebar dengan memanfaatkan kerentanan di sendmail UNIX (menggunakan backdoor), finger (melalui buffer overflow), dan rsh/rexec (untuk mengeksplor apakah bisa beroperasi). Worm ini juga bekerja dengan menebak kata sandi yang lemah, karena berisi 900 password dan dapat menggunakan nama pemegang akun untuk memaksa kemungkinan kata sandi.
Infeksi ulang dan pengulangan gabungan adalah aspek utama. Hasil akhirnya adalah Morris worm mampu menempati sumber daya mesin sampai dimatikan, seperti halnya serangan denial-of-service (DoS) atau distributed denial-of-service (DDoS) mengerumuni jaringan dengan serangkaian permintaan tidak berguna sampai layanan dihentikan.
Baca Juga : Apa Itu Packet Sniffer?
Dampak jangka panjang worm
Tidak ada yang bisa meluncurkan serangan worm Morris saat ini dan tidak ada alasan untuk melakukannya. Worm tidak datang dengan berbagai jenis "payload" atau kesempatan untuk menghasilkan uang. Seorang peretas kemungkinan akan memilih serangan yang jauh lebih menguntungkan daripada ini.
Tapi worm Morris tetap sangat penting dalam percakapan yang sedang berlangsung tentang keamanan.
Beberapa orang mengatakan bahwa worm Morris membuat orang merasa sangat tidak nyaman dengan ide keamanan online. Cerita itu tersebar di seluruh berita, dan beberapa orang sangat tidak nyaman dengan gagasan bahwa ini bisa terjadi sehingga mereka bersumpah untuk tidak pernah online.
Bagi orang-orang ini, worm Morris membuat web tampak kurang aman. Dan itu adalah masalah yang terus menghantui kita sampai sekarang.
Tetapi masuk akal untuk mengatakan bahwa worm Morris juga membuat seluruh dunia mengerti mengapa keamanan siber sangat penting. Setelah serangan ini, perusahaan mulai berinvestasi dalam hal-hal seperti program manajemen kata sandi dan firewall. Maka dari itu, sebaiknya Anda juga memasang perlindungan bagi perangkat agar terhindar dari serangan virus atau malware. Untuk ini Anda bisa mempercayakannya pada McAfee.
